9 Jenis Ikan Endemik Ini Tercatat Hidup di Kepulauan Aru
Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: Kep. 63/MEN/2009 pada tanggal 3 September 2009 tentang Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Aru Bagian Tenggara seluas 114,000 hektar. Sebagai kawasan konservasi, SAP Aru Bagian Tenggara memiliki 6 pulau utama yaitu pulau Enu, pulau Karang, pulau Djeh dan pulau Maar dimana secara administratif masuk ke dalam desa Karey, serta pulau Djeudin dan pulau Jin yang masuk ke dalam desa Afara.
Pengelolaan SAP Aru Bagian Tenggara bertujuan antara lain untuk melindungi hewan langka dan dilindungi, seperti penyu, paus dan lumba-lumba, hiu berjalan dan hewan endemik yang hanya dijumpai di SAP Aru Bagian Tenggara, serta melindungi ekosistem pesisir yang menjadi habitat dan tempat hidup berbagai kehidupan laut dan pesisir, yaitu hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.
Keberadaan ikan endemik di Kepulauan Aru diketahui seiring dilakukannya survei kelautan yang dilaksanakan di kawasan SAP Aru Bagian Tenggara pada tahun 2016, 2020 dan 2023. Hasil survei tersebut mencatat beberapa jenis ikan yang sebelumnya hanya dijumpai di perairan Australia bagian utara, ternyata dijumpai di perairan SAP Aru Bagian Tenggara. Jenis-jenis ikan yang tercatat dijumpai di kepulauan Aru tersebut, antara lain ikan Golden Butterflyfish (Chaetodon aureofasciatus), ikan Margined Coralfish (Chelmon marginalis), ikan Scribbled Angelfish (Chaetodontoplus duboulayi) pada tahun 2016.
Chaetodon aureofasciatus
Ikan kepe-kepe Chaetodon aureofasciatus seperti ikan kepe-kepe lainnya merupakan ikan yang masuk kelompok ikan indikator pada terumbu karang. Mereka dijumpai berenang berpasangan atau kelompok kecil hingga 3 atau 4 ekor. Ikan kepe-kepe ini memiliki panjang 4-14 cm, gemar di perairan yang dekat dengan sumber air tawar/ muara sungai. Ikan ini cukup mudah dijumpai di perairan kepulauan Aru dari kedalaman 1 meter hingga 6 meter. Penyebaran ikan kepe-kepe ini di perairan Australia bagian utara dan kepulauan Aru.
Chelmon marginalis
Ikan kepe-kepe mulut monyong Chelmon marginalis ini berukuran antara 9-16cm dan cukup mudah dijumpai di perairan kepulauan Aru. Mereka juga dijumpai dalam pasangan atau kelompok kecil pada kedalaman 1 hingga 6 meter. Penyebaran ikan kepe-kepe mulut monyong ini di perairan Australia bagian utara, dari barat hingga timur. Penulis menjumpai juga di perairan pulau Rote, selain di kepulauan Aru, Indonesia.
Chaetodontoplus duboulayi
Ikan enjel Chaetodontoplus duboulayi merupakan ikan endemik perairan kepulauan Aru dan Australia bagian utara. Ikan berwarna biru ini cukup sering dijumpai di lokasi-lokasi penyelaman yang ada di SAP Aru Bagian Tenggara. Ikan enjel ini berukuran 14-20cm, dijumpai berenang sendiri di kedalaman 3-6 meter.
Ikan Threadfin Pearl-Pearch (Glaucosoma magnificum), ikan kulit pasir atau Finelined Surgeonfish (Acanthurus grammoptilus), ikan gerot-gerot atau Many-lined Sweetlips (Plectorhinchus multivittatus), dan ikan kakap Darktail Snapper (Lutjanus lemniscatus), dijumpai pada tahun 2020. Pada tahun 2023 tim pengamat ikan menjumpai ikan gerot-gerot Blue bastard (Plectorhinchus caeruleonathus). Ikan hiu berjalan Speckled Carpetshark (Hemiscyllium trispeculare) merupakan jenis hiu berjalan yang telah tercatat pada tahun 2003, namun demikian tim survei kembali mencatat dan berjumpa hiu berjalan dari Kepulauan Aru ini pada tahun 2020 dan 2023.
Glaucosoma magnificum
Ikan berbentuk unik dengan warna abu-abu keperakan ini dijumpai di beberapa lokasi penyelaman di kepulauan Aru. Mereka berenang berkelompok hingga 15-20 ekor. Ikan ini berukuran 18-24cm. Ciri-ciri utama ikan berwarna abu-abu perak ini adalah memiliki juntai yg memanjang padang siring punggung, sirip perut dan sirip ekornya.
Acanthurus grammoptilus
Ikan kulit pasir berwarna kecoklatan dengan cincin berwarna putih di pangkal ekornya ini merupakan ikan pemakan alga yang membantu penempelan anak-anak karang. Ikan ini berukuran 16-28cm, mudah dijumpai di perairan kepulauan Aru pada kedalaman 2 -6meter.
Plectorhinchus multivittatus
Ikan gerot-gerot ini memiliki warna tubuh cerah kekuningan dengan garis halus diagonal naik ke belakang. Ikan pemakan ikan ini memiliki ukuran panjang dari ujung mulut hingga ujung ekor 28-42cm, dan hidup di perairan terumbu karang. Penyebaran ikan ini di perairan Australia bagian utara dan Taiwan. Sejauh ini penulis hanya menjumpai di kepulauan Aru, demikian juga di catatan Allen dan Adrim, 2003. ikan ini belum tercatat.
Lutjanus lemniscatus
Ikan kakap ini hidup di perairan terumbu karang pada kedalaman 3-6 meter. Ikan kakap berekor gelap ini mirip dengan ikan kakap L. fulvus yang banyak dijumpai di perairan Indonesia yang lain. Sebaran ikan kakap ini diketahui di perairan Mozambique, India bagian selatan, Srilanka, Philipina dan Australia. Ikan ini tercatat di perairan Indonesia baru tahun 2020 dan 2023 di kepulauan Aru.
Hemiscyllium trispeculare
Hiu ini dikenal sebagai hiu berjalan dan merupakan salah satu dari 6 jenis hiu berjalan yang dijumpai di Indonesia. Hiu berjalan masuk dalam kelompok hiu bambu dan memiliki panjang 40-70cm, makan hewan-hewan kecil dan aktif mencari makan pada malam hari. Selain di kepulauan Aru, Indonesia hiu ini hidup di perairan Australia bagia utara.
Plectorhinchus caeruleonothus
Ikan gerot-gerot ini merupakan ikan karang yang baru dideskripsikan pada tahun 2015. Ikan ini memiliki ukuran 28-58cm. Foto yang diambil merupakan ikan yang masih remaja dan seiring umur corak dan warnanya akan berubah. Ikan ini memiliki distribusi di perairan Australia bagia utara. Ikan ini dijumpai tim pengamat ikan pada tahun 2020 dan 2023 saat dilakukan pemantauan biologi laut oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan kantor BKKPN Kupang Satuan Kerja Dobo dan ATSEA Indonesia.
Topik terkait :
Menjadi Penyelam dan Menjelajah Dunia Bawah Laut
Hiu Paus Teluk Cenderawasih
Status of Golden Butterflyfish in Indonesia
6 Jenis hiu berjalan mendapat perlindungan penuh
Untaian Cincin Api Flores Timur
Selam dan Lestarikan Raja Ampat
9 Ikan Eksotis Paling Dicari Penyelam