Chaetodontidae

Loading

Ciri-ciri Umum
Chaetodontidae merupakan kelompok ikan penghuni terumbu karang yang dikenal dengan ukuran tubuh yang kecil dengan bentuk seperti cakram dan halus. Kelompok ikan ini dikenal dengan nama umum butterflyfish atau ikan kepe-kepe. Ikan kepe-kepe terkenal dengan pola warnanya yang mencolok, ekor berbentuk membulat (rounded) atau melengkung ke dalam (emarginate), serta gerakan renangnya yang anggun. Ikan kepe-kepe memiliki mulut kecil yang lentur dengan gigi seperti sikat halus (chaetodont adalah bahasa Latin untuk “gigi berbulu”). 
Kelompok famili Chaetodontidae memiliki 117 spesies, terdiri dari 10 genera, yang sebagian besar terdapat di laut tropis di sekitar terumbu karang.  Indo-Pasifik yang luas, membentang dari Afrika Timur hingga Amerika, berisi hampir 90% spesiesnya.  Sisanya mendiami Samudra Atlantik tropis dan subtropics. Genera dalam kelompok famili Chaetodontidae tersebut antara lain Chaetodon, Parachaetodon, Amphichaetodon, Hemitaurichthys, Forcipiger, Chelmon, Coradion, Chelmonops, Heniochus, dan Prognathodes.

Habitat dan Kebiasaan Makan
Ikan kepe-kepe dijumpai di area dengan  karang hidup yang luas, biasanya pada kedalaman kurang dari 20 m.  Terumbu karang merupakan tempat berlindung dan memenuhi kebutuhan makan mereka. Banyak spesies memakan langsung polip karang hidup dan yang lainnya bergantung pada persediaan invertebrata kecil yang melimpah atau mengambil potongan organisme yang lebih besar seperti kaki tabung bintang laut. Beberapa jenis ikan kepe-kepe berasosiasi dengan pasir dan habitat alga, dimana pertumbuhan karang sedikit sekali. Anggota genera Chelmon dan Parachaetodon sering dijumpai di terumbu karang pantai berlumpur atau terumbu karang dengan keanekaragaman yang rendah.

Secara luas ikan kepe-kepe dikelompokkan berdasarkan kebiasaan mencari makan dan kebiasaan sosial mereka.  Sebagian besar jenis ikan kepe-kepe hanya aktif pada siang hari dan berenang di sekitar bagian terumbu karang “home range” mereka yang terbatas. Home range ikan kepe-kepe ini seringkali merupakan sebuah terumbu karang yang terisolasi atau hanya bagian kecil dari kompleks terumbu karang yang lebih luas. 
Ikan kepe-kepe berenang di wilayah teritorialnya, terutama untuk mencari makan.  Beberapa jenis ikan kepe-kepe, seperti Chaetodon baronessa, C. triangulum, dan C. trifascialis, memiliki teritorial yang sempit – biasanya terkait dengan keberadaan karang Acropora meja, sebagai tempat berteduh  dan menyediakan makanan bagi mereka.  Individu ikan kepe-kepe secara agresif mempertahankan wilayah mereka dan mengusir anggota lain dari spesies yang sama maupun ikan pemakan polip karang lainnya (butterflyfish, damselfish, dan wrasses).
Saat senja sebagian besar ikan kepe-kepe masuk ke celah-celah karang, terkecuali ikan Chaetodon lunula yang mencari makan setelah gelap.

Pembagian kelompok famili Chaetodontidae menurut makanan utama yang ditemukan dari isi perut spesimen yang dikumpulkan dan pengamatan bawah air secara langsung. 

  1. Spesies yang terkait erat dengan pertumbuhan karang yang kaya, antara lain Chaetodon trifasciatus, C. lunulatus, C. baronessa, C. triangulum, C. plebeius dan C. ornatissimus – sebagian besar memakan karang keras (hexacorals). 
  2. Spesies yang memakan terutama karang lunak (octocorals), meskipun beberapa juga mengkonsumsi karang keras, antara lain Chaetodon lineolatus, C. oxycephalus, C. melannotus, C. ocellicaudus dan C. unimaculatus
  3. Spesies yang memakan invertebrata bentik kecil (tidak termasuk karang), terutama cacing polychaete dan krustasea kecil.  Kelompok ini antara lain genera Forcipiger, Chelmon, serta banyak Chaetodon, diantaranya Chaetodon auriga
  4. Spesies yang tergantung pada zooplankton, umumnya makan dalam agregasi besar yang berenang tinggi di atas dasar, antara lain Hemitaurichthys polylepis, H. zoster dan Heniochus diphreutes
  5. Kelompok omnivora oportunistik atau generalis yang memakan berbagai macam makanan dari semua kategori di atas, serta alga.

Perilaku sosial anggota famili Chaetodontidae sering menjadi subjek penelitian.  Ikan kepe-kepe sering dijumpai berenang berpasangan.  Pasangan ikan kepe-kepe mungkin berpisah sebentar saat mencari makan, tetapi mereka secara berkala bergabung bersama.  Reese (1975) mempelajari perilaku ini secara mendetail di Great Barrier Reef Australia dan di Enewetak Atoll di Kepulauan Marshall. Ia menemukan bahwa sejumlah spesies selalu membentuk pasangan jantan-betina, tetapi yang lain lebih sporadis dengan perilaku ini.  Keuntungan utama dari strategi berpasangan adalah memastikan bahwa pasangan selalu tersedia untuk reproduksi.  Dalam beberapa bagian dari kisaran spesies tertentu, anggota spesies yang sama mungkin kekurangan pasokan, sehingga menyebabkan satu individu untuk berpasangan dan akhirnya kawin dengan spesies lain yang seringkali berkerabat dekat.

Perkembangbiakan
Pemijahan ikan kepe-kepe di perairan tropis terjadi sepanjang tahun, namun di garis lintang yang tinggi seperti Kepulauan Hawaii dan Jepang bagian selatan, terdapat musim yang pasti.  Pada saat musim pemijahan, perut ikan betina yang sedang bunting menjadi sangat bengkak dalam 2-3 hari menjelang pemijahan. Perilaku courtship (pacaran) – antara lain renang berkejaran dengan cepat, saling berenang melingkar rapat, menggigit perut betina dengan mulut dan dahi jantan – terjadi sebelum pelepasan telur yang sebenarnya.  Pemijahan biasanya terjadi pada sore hari.  Kegiatan pacaran sebelum pemijahan dapat melibatkan satu betina dan beberapa jantan, atau kelompok yang lebih besar dengan kedua jenis kelamin terwakili dengan baik.  Ini memuncak dengan pasangan berenang menuju permukaan, jauh dari bawah.  Terkadang perempuan didorong ke arah ini oleh pasangannya.  Pasangan pemijahan mengambil posisi berdampingan saat gamet dilepaskan. Ikan jantan lain kadang-kadang mengikuti pasangan tersebut ke atas dan melepaskan sperma mereka beberapa saat setelah gamet awal dilepaskan. Telur ikan kepe-kepe sangat kecil, umumnya berdiameter kurang dari satu milimeter.  Masing-masing berisi satu gumpalan minyak, yang dapat membuat terapung.  Telur menetas di laut terbuka – di dekat permukaan – kira-kira 24 jam kemudian.  Larva yang transparan berukuran panjang 2-3 mm, tersapu oleh arus permukaan – walaupun mereka mampu berenang secara terbatas.
Durasi larva di laut sebelum menetap di terumbu karang bervariasi tergantung pada spesies, tetapi umumnya berkisar antara 19 hingga 57 hari.  Larva ikan Forcipiger flavissimus > 6-7 cm (termasuk yang terbesar dalam famili), tidak diragukan lagi merupakan indikasi fase pelagis yang lebih panjang – dapat berlangsung selama hampir dua bulan.  Spesies ini juga merupakan anggota famili yang paling luas distribusinya, mulai dari Afrika Timur hingga Amerika.
Terdapat sedikit informasi tentang umur panjang ikan kepe-kepe, namun pengamatan akuarium menunjukkan bahwa beberapa spesies hidup setidaknya 10 tahun.

Sumber :

  • Allen, GR. dan Erdman, MV. 2013. Reef Fish of East Indies Volume II. Apple App Store. Vers. 1.0.
  • Allen, G. dkk. 2003. Reef Fish Identification Tropical Pacific.
  • Lieske, E dan Myers, R. 2002. Coral Reef Fishes Indo-Pacific and Caribbean.

FOTO 49 JENIS CHAETODONTIDAE

Ikan Indonesia