Nudibranch Indonesia
Nudibranch merupakan kelompok hewan dalam filum Moluska, kelas Gastropoda, dan sub-kelas Opisthobranchia. Nama nudibranch memiliki arti “insang telanjang”. Nudibranch atau Kelinci Laut dalam Bahasa Indonesia (bagian Rhinophore nya mirip telinga pada hewan kelinci), tidak memiliki cangkang atau operculum seperti hewan Gastropoda atau siput laut lainnya. Insang hewan ini dapat dilihat dengan mata karena letaknya tidak berada di dalam tubuh.
Kelompok hewan nudibranch memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, para ilmuwan mencatat terdapat lebih dari 3000 spesies nudibranch di seluruh dunia. Hewan ini dapat ditemukan di kolam laguna yang dangkal hingga perairan dalam, bahkan di bawah es perairan Arctic maupun di gunung api bawah laut. Kelinci laut dapat hidup di berbagai habitat perairan seperti tempat terbuka atau di bawah bebatuan, lempengan karang, maupun serpihan karang, bahkan menembus pasir dan lumpur . Umumnya kelinci laut ini berada pada sumber makanan pilihan mereka. Makanan mereka biasanya cukup spesifik dan bergantung pada spesies. Nudibranch memakan spons, bryozoa, hidroid, ascidian, alga, anemon, karang, dan bahkan nudibranch lainnya.
Nudibranchia merupakan ordo terbesar dan paling beragam dalam Opisthobranch. Mereka tidak pernah memiliki cangkang pada tahap dewasa. Hewan ini memiliki Rhinophore, yaitu sensor di ujung anterior bersama dengan tentakel oral yang berfungsi untuk mencium, mengecap dan merasakan lingkungannya. Sebagian besar nudibranch memiliki insang atau cerata yang bertindak sebagai struktur pernapasan sekunder, di dorsum.
Ciri anatomis penting dari hampir semua nudibranch yang digunakan untuk tujuan identifikasi dan klasifikasi adalah radula. Radula atau lidah seperti kikir, digunakan untuk mengikis sumber makanan. Bentuk dan pola gigi pada radula berhubungan langsung dengan jenis makanan yang dimangsa dan berbeda untuk setiap spesies.
Meskipun ukuran Kelinci Laut berkisar dari 1 mm hingga 600 mm, sebagian besar berada dalam kisaran 3 mm hingga 200 mm. Semua Kelinci Laut adalah hermafrodit, di mana kedua jenis kelamin ada pada satu hewan, namun pembuahan sendiri tidak terjadi. Sebagian besar, massa telur diletakkan di pita spiral yang berwarna-warni, sering kali diletakkan pada makanan pilihan mereka. Beberapa spiral telur mungkin berisi hingga satu juta telur. Telur-telur ini menetas baik sebagai larva kecil yang berenang sebagai plankton untuk mencari makan, dan membantu penyebarannya, atau mereka mungkin menetas langsung sebagai miniatur dewasa.
Umur Nudibranch bergantung pada ketersediaan makanan mereka dan ditunjukkan bahwa yang besar hidup sekitar satu tahun, sedangkan yang kecil hidup selama beberapa minggu. Nudibranch tidak hanya memperoleh makanan dari makanan mereka tetapi juga mengadaptasi makanan itu untuk tujuan pertahanan. Spons yang banyak diberi makan mengandung senyawa yang sangat beracun atau tidak menyenangkan sehingga dapat terkonsentrasi di kelenjar yang terletak di permukaan mantel mereka. Mereka yang memangsa cnidaria seperti hidroid atau bluebottle mampu menelan dan mengangkut nematocyst yang tidak dibuang (sel penyengat) ke ujung cerata mereka untuk pertahanan.
Warna dan pola cemerlang yang pada Kelinci Laut, berfungsi sebagai pencegah atau peringatan bagi calon pemangsa. Banyak hewan lain yang menyamar, mengadopsi kemiripannya untuk menghindari deteksi dari pemangsa.
Beberapa kelompok famili nudibranch yang sering dijumpai di Indonesia antara lain : Aegiridae, Aglajidae, Arminidae, Chromodorididae, Costasiellidae, Discodorididae, Facelinidae, Flabellinidae, Hexabranchidae, Phyllidiidae, Plakobranchidae, Pleurobranchidae, Polyceridae, Proctonotidae, Samlidae, dan Trinchesiidae.
Sumber :
- Ucu Yanu Arbi. 2011. Aspek Biologi dan Sistematika Nudibranch. Fauna Indonesia Vol 10. No.1. Halaman 22-29
- Video Youtube BlennyWatcher
- Aplikasi Android Nudibranch ID. Central Indo Pacific Region.
Koleksi Foto Nudibranch Indonesia