Colors of The Reef

Published by Kafe Penyelaman on

Loading

Banyak penyelam baik yang sudah mahir maupun pemula terpukau dengan warna warni satwa laut yang dijumpai saat berada dalam dunia bawah laut. Bahkan tidak sedikit orang yang ketagihan dan rela mengorbankan waktu dan biaya untuk memenuhi hasrat untuk terus menemukan jenis satwa laut baru. Bagi masyarakat awam yang belum pernah menggunakan peralatan scuba untuk menjelajahi laut atau hanya sekedar melakukan snorkeling di permukaan laut, saat ini banyak media televisi atau sosial media menayangkan atau mengunggah tayangan atau foto-foto bawah laut. Tentu hal ini akan menambah rasa keingintahuan masyarakat untuk mencoba belajar menjadi seorang penyelam scuba.

Bagi penggemar fotografi bawah laut, keindahan warna-warni satwa laut tentunya akan menjadi tujuan utama saat melakukan penyelaman. Bahkan tidak sedikit fotografer bawah laut tersebut mau mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mendapatkan peralatan paling bagus dalam merekam warna-warni yang dihasilkan oleh satwa-satwa laut. Berikut ini beberapa satwa laut yang memiliki warna cantik dan unik:

Spiny Porcelain Crab (Neopetrolisthes spinatus)

Kepiting ini sangat kecil dan memiliki ukuran karapas maksimum 3cm. Umumnya hidup berpasangan di anemon laut Heteractis malu. Memiliki warna karapas putih porselin dengan titik-titik berwarna merah. Kepiting ini makan dengan menyaring air laut untuk menangkap makanan. Bagi pemburu satwa laut unik, kepiting ini umumnya dijumpai di terumbu karang yang tersebar di perairan Pasifik Barat, termasuk perairan Indonesia.

Red-toothed Triggerfish (Odunus niger)

Ikan ini dikenal juga sebagai ikan Pogo, mempunyai tubuh sebagian besar berwarna biru tua sampai biru pudar kehijaua dengan corak sisik berbentuk belah ketupat dengan ukuran panjang 30cm, namun ukuran paling besar yang pernah dicatat adalah 50cm. Ikan Pogo umumnya makan zooplankton dan terkadang spons. Ikan Pogo mudah dijumpai di terumbu karang bagian luar hingga kedalaman 35 meter dan hidup dalam kelompok yang besar, tersebar di perairan Indo-Pasifik.

Mandarin Fish (Synchiropus splendidus)

Ikan mandarin, ikan barongsai atau mandarin fish mempunyai nama ilmiah Synchiropus splendidus, hidup di perairan dangkal yang terlindung, umumnya dijumpai dekat dengan pecahan karang mati atau dibawah karang. Ikan mandarin mempunyai warna dominan biru, hijau dan oranye yang cerah dengan corak yang khas dengan ukuran tubuh umumnya 7cm .  Ikan ini merupakan pemakan invertebrata laut yang kecil seperti cacing laut dan krustasea kecil. Tersebar di perairan Indonesia  dan Pasifik sebelah barat. Bukan hanya warnanya yang menarik perhatian fotografer bawah laut untuk memburunya, namun ikan mandarin juga mempunyai tingkah laku yang unik. Selengkapnya baca: Barongsai Laut


Blue-ring Angelfish (Pomacanthus annularis)

Blue-ring angelfish atau dikenal sebagai ikan Enjel Kambing dalam penggemar ikan akuarium merupakan salah satu ikan karang yang mempunyai keindahan corak dan warna kuning dengan garis biru yang mempesona sehingga bukan saja menjadi objek fotografi para penyelam namun juga banyak diperdagangkan sebagai ikan hias bernilai ekonomis penting untuk ekspor ke manca negara. Ikan Enjel ini umumnya hidup di perairan terumbu karang yang terlindung pada kedalaman 10 hingga 20 meter. Ikan Enjel termasuk ikan karang yang pemalu saat berjumpa dengan penyelam, dan akan segera berlindung ke dalam gua, lobang atau celah-celah karang, sehingga penyelam dianjurkan mengatur daya apung dan pernafasan dengan baik agar gelembung udara yang keluar tidak membuat kaget ikan ini. Kebiasaan makan ikan ini adalah spons, tunikata, telur ikan, hidroid sampai rumput laut dan lamun (omnivora). Ikan Enjel kambing tersebar di poerairan Indo Pasifik dan di perairan Indonesia dapat dijumpai di Sumatera, Jawa, Sulawesi, sampai Papua. Pemanfaatan ikan ini sebagai komoditi ekspor perlu diatur sehingga populasi di alam tetap terjaga. Penelitian dan budidaya ikan Enjel Kambing perlu dikembangkan agar penangkapan ikan dari alam dapat dihentikan, khususnya penangkapan dengan menggunakan racun karena dapat merusak habitat ikan tersebut.


Coral Hind (Cephalopholis miniata)

Coral Hind atau ikan Sunu Merah atau ikan Kerapu Karang dikenal sebagai ikan karang dengan corak warna oranye kemerahan sampai merah kecoklatan dengan bintik-bintik warna biru cerah, mempunyai panjang badan hingga 50cm. Ikan kerapu karang hidup di perairan terumbu karang yang jernih di kedalaman 2 hingga 150 meter. Ikan Sunu Merah ini termasuk satwa pemakan ikan dan juga udang-udangan. Tersebar di perairan Indo Pasifik juga banyak dijumpai di perairan Indonesia.

Yellow-margin Triggerfish (Pseudobalistes flavimarginatus)

Yellow-margin Triggerfish atau ikan Pogo hidup di perairan pantai sampai terumbu bagian dalam dam muara sungai, seringkali pada perairan yang berlumpur dimana para penyelam berjumpa ikan Pogo ini di perairan laguna dan terumbu karang. Ikan Pogo ini memiliki corak warna hijau muda dengan totol hijau tua dan pada sirip ekor, punggung belakang  dan anal berwarna hijau tua dengan pinggiran berwarna kuning tua keoranyean. Ikan Pogo umumnya hidup sendiri atau berpasangan, makan ujung cabang, kerang gastropoda, udang-udangan dan tunikata serta bulu babi. Sebaran ikan Pogo ini mulai laut Merh sampai ke Indonesia dan bagian selatan Jepang.

Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus)

Napoleon wrasse atau Maori wrasse atau Humphead wrasse dikenal juga sebagai ikan Mameng atau ikan Lemak, memiliki bentuk tubuh serta corak warna yang unik. Saat ikan napoleon berusia muda  kulit berwarna hijau muda dan seiring bertambah usia, warna akan bertambah menjadi hijau muda sampai hijau tua dan kebiruan pada bagian wajah. Bentuk ikan napoleon yang jantan juga akan mudah dikenali terutama pada bagian dahi yang akan menonjol seperti punuk saat ikan bertambah dewasa. Ikan Napoleon atau ikan Mameng ini hidup di perairan jernih di dalam laguna maupun di bagian luar terumbu pada kedalaman 2 hingga 60 meter. Ikan Mameng dewasa dapat mencapai ukuran panjang hingga 229cm dengan berat mencapai 191 kg. Ikan ini mempunyai kebiasaan makan jenis udag-udangan, satwa moluska, bintang laut, bulu babi sampai bintang laut mahkota berduri atau Crown of Thorn Starfish.  Sebaran ikan Napoleon sangat luas yaitu perairan Indo Pasifik, mulai Afrika Selatan, Laut Merah hingga perairan Indonesia, Australia, hingga kepulauan Ryukyu di Jepang.

Ikan Napoleon biasa dijumpai beristirahat di dalam lobang pada malam hari sehingga menjadi sasaran nelayan yang menggunakan racun ikan. Harga ikan Napoleon di pasar ekspor yang bisa mencapai 100USD per kg nya membuat ikan ini menjadi target para pengekspor ikan. Perannya yang sangat penting dalam menjaga kesimbangan ekologis menjadi alasan pemerintah membuat peraturan perlindungan terbatas bagi ikan Napoleon, yaitu Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Napoleon Cheilinus undulatus).

Emperor Angelfish (Pomacanthus imperator) – Juvenile phase

Emperor angelfish disebut juga ikan Enjel Betmen dewasa memiliki warna biru tua dengan garis-garis mendatar berwarna kuning tua dan pada juvenil memiliki warna berbeda, yaitu warna biru tua dengan garis melingkar berwarna biru muda dan putih. Keunikan warna ikan enjel ini menjadikan ikan ini bernilai tinggi di pasar ikan hias atau ikan akuarium. Bagi penyelam yang mempunyai hobi fotografi tentunya tidak akan melewatkan ikan ini saat berjumpa. Namun demikian ikan ini sangatlah pemalu seperti keluarga dekatnya yaitu ikan Enjel Kambing, sehingga diperlukan pendekatan yang halus. Ikan Enjel Betmen umumnya dapat mencapai ukuran panjang 40 cm dan hidup di perairan terumbu karang mulai dari laguna, taka hingga terumbu bagian luar dari kedalaman 1 hingga 100 meter. Makanan ikan Enjel Betmen ini antara lain spons, tunikata hingga parasit yang menempel ikan yang lebih besar seperti ikan Matahari atau Oceanic Sunfish. Ikan Enjel Betmen tersebar di perairan Indo Pasifik, dari Afrika Selatan hingga Kaledonia Baru.

Black Velutin Snail (Coriocella nigra)

Satwa ini dikenal sebagai siput laut, memiliki warna hijau tua yang mengkilat seperti kain beludru dan memiliki cangkang di dalam tubuhnya. Banyak dijumpai perairan terumbu atau pecahan karang yang dangkal hingga kedalaman 10 meter. Para penyelam sering keliru emngidentifikasi hewan ini sebagai seaslug atau kelinci laut karena bentuk tubuhnya yang lunak dan tidak ditutupi oleh cangkang seperti kelompok gastropoda lainnya. Beberapa sumber mengatakan satwa ini makan koloni ascidian atau tunikata. Siput laut ini tersebar di perairan Indo Pasifik, termasuk Indonesia, Australia bagian timur dan Hawaii.

Semoga sedikit informasi tentang satwa laut diatas dapat menambah perbendaharaan satwa laut para pembaca. Bagi para pembaca yang memiliki hobi menyelam saya berharap agar ikut menjaga kelestarian terumbu karang kita khususnya lebih berhati-hati saat  berenang dan tidak berdiri di atas dasar berkarang.

Biota Hari Ini lainnya :
Ikan Kepe-Kepe Moncong Panjang
The Fluorescence of Cuttlefish
Udang Bintik Merah
Frogfish
Barongsai Laut
Bulu Babi Selayang Pandang

Categories: REEF STORIES

Kafe Penyelaman

As an archipelago country, Indonesia has area covered with waters bigger than land. Kafe Penyelaman wants to improve the business scope in underwater services to explore how beautiful marine life and ecosystem. Our company is an Indonesian dive center based in Cibubur and undertakes tasks covering all over Indonesia waters. Our orientation is to provide professionalism, customer focused services and competitive cost effective solution. We are supported by professional, skilled and experienced diver and scientist coral reef expert in order to ensure accurate and competent service delivery, endeavouring at all times to satisfied our client safety, quality, technical and commercial objective.