Publikasi : Spawning and Aggregations of Groupers (Serranidae) and Napoleon Wrasse (Labridae) in the Komodo National Park

Published by Kafe Penyelaman on

Loading

Monitoring Report March 1998 – March 2001

Sitasi yang disarankan :

Pet, J.S. and Muljadi. A.H. 2001. Spawning and aggregations of groupers (Serranidae) and napoleon wrasse (Labridae) in Komodo National Park. Monitoring report March 1998 – March 2001. 26 pages.

Kata kunci : spags, komodo, kerapu, napoleon, taman nasional, spawning

Ringkasan

Lokasi agregasi pemijahan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dan kerapu sunu (Plectropomus areolatus) secara visual dipantau mulai bulan Maret 1998 sampai Maret 2001 di Taman Nasional Komodo, Indonesia. Jumlah, ukuran dan tingkah laku beberapa jenis kerapu (Serranidae) dan ikan napoleon (Cheilinus undulatus) di beberapa lokasi dalam Taman Nasional, dua kali sebulan dicatat. Program pemantauan bertujuan untuk menemukan lokasi-lokasi (agregasi) pemijahan ikan kerapu dan napoleon di dalam Taman Nasional dan membuat data awal untuk evaluasi kecenderungan populasi dan pengaruh dari intervensi pengelolaan. Tujuan dari Taman Nasional adalah melindungi keanekaragaman hayati dan melestarikan stok pemijahan jenis komersial untuk peningkatan kembali populasi di lokasi-lokasi penangkapan ikan di sekitarnya. Studi saat ini bertujuan untuk menentukan ukuran pengelolaan yang diperlukan bagi agregasi pemijahan, untuk mendapatkan tujuan akhir. Dua lokasi agregasi pemijahan, satu lokasi dengan E. fuscoguttatus dan satu lokasi dengan P. areolatus teridentifikasi dalam Taman Nasional. Agregasi E.fuscoguttatus dan P. areolatus terjadi setiap bulan purnama (full moon) dari September sampai Februari. Periode ini disimpulkan sebagai puncak musim pemijahan untuk ikan tersebut dan beberapa jenis lainnya, berdasarkan pengamatan pada tingkah laku seperti berubah-ubah warna dan luka-luka pada ikan jantan, ikan betina yang bunting, berenang berpasangan, serta tanda-tanda tingkah laku lainnya. Beberapa jenis ikan kerapu dan napoleon melakukan pemijahan saat bulan gelap (new moon). Agregasi P. areolatus terkadang terjadi diluar puncak musim pemijahan dan kadang-kadang terjadi saat bulan gelap (new moon). Sebaran frekuensi ukuran ikan bulanan berbeda dan mengindikasikan berkurangnya jumlah ikan-ikan besar pada 2 tahun pertama. Banyak jenis ikan karang lainnya menggunakan lokasi-lokasi pemijahan yang sama, merupakan indikator pentingnya lokasi-lokasi ini bagi perikanan dan pengelolaan Taman Nasional. Lokasi-lokasi ini telah mengalami penangkapan ikan yang berat di masa lampau namun telah dimasukkan dalam zona tanpa penangkapan secara penuh, dengan tujuan untuk menyediakan sumber bagi peningkatan kembali populasi di sekitar lokasi penangkapan. Rekomendasi penutupan musiman diberikan pada zona pemanfaatan tradisional dalam Taman Nasional.

Unduh Laporan Lengkap (Bahasa Inggris) (Bahasa Indonesia)

Topik terkait :
Yuk Belajar Identifikasi Ikan
Hebat! 10 Ikan Komersial ini menentukan Kesehatan Karang
Menghentikan Ancaman Kepunahan Ikan Napoleon, Mungkinkah?

My Wonderful Trip to North Maluku
Penilaian Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
Frogfish
Sekilas Ikan Bam
Perjalanan ke Negeri Gajah Putih

Categories: MONITORING

Kafe Penyelaman

As an archipelago country, Indonesia has area covered with waters bigger than land. Kafe Penyelaman wants to improve the business scope in underwater services to explore how beautiful marine life and ecosystem. Our company is an Indonesian dive center based in Cibubur and undertakes tasks covering all over Indonesia waters. Our orientation is to provide professionalism, customer focused services and competitive cost effective solution. We are supported by professional, skilled and experienced diver and scientist coral reef expert in order to ensure accurate and competent service delivery, endeavouring at all times to satisfied our client safety, quality, technical and commercial objective.